Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN SEMBAYAT II GRESIK MENGGUNAKAN BALOK INDUK BETON PRATEGANG “V” PADA BENTANG KE-3 Atmojo, Bambang Tri; Huda, Miftahul; Siswoyo, Siswoyo
xxxxxxxxx
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada perencanaan jembatan beton prategang metode Beban Kerja menggunakan Vgirder sebagai struktur utamanya. Bentang ke- 3 Jembatan Sembayat II adalah 51,5meter. Pada penulisan Proposal Tugas Akhir ini, penulis merencanakan struktur atasjembatan menggunakan balok beton Prategang dengan metode Beban Kerja yangmenggunakan V girder sebagai struktur utamanya. Dasar-dasar perencanaan struktur PCIgirder dari Jembatan ini mengacu pada perencanaan struktur beton untuk jembatan (SNIT-12-2004), pembebanan jembatan mengacu pada Brigde Management System(BMS,1992), dengan tegangan ijin dari PCI girder mengacu pada SNI 03-2847-2002.Analisa pembebanan yaitu beban mati, beban mati tambahan,beban hidup, beban angindan analisa pengaruh waktu seperti rangkak, susut dan kehilangan prategang. Kemudianhasil dari analisa tersebut dilakukan kontrol tegangan yang terjadi serta lendutan dankontrol geser pada struktur. Untuk mempermudah perhitungan, penulis menggunakanbantuan program Miscrosoft Office Excel.Kata Kunci : Jembatan, beton prategang, PCI girder.
PERENCANAAN PERKUATAN TIMBUNAN LERENG BANDAR UDARA SULAWESI SELATAN DENGAN GEOGRIDS DAN GABION TANA TORAJA – SULAWESI SELATAN Gunawan, Gunawan; SIswoyo, SIswoyo
xxxxxxxxx
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya, pembangunan timbunan dapat dilakukan dengan beberapa cara, dan salah satu cara yang paling ekonomis untuk dilakukan adalah penggunaan perkuatan geogrids dan gabion. Akan tetapi, dengan target elevasi mencapai 37 meter, penggunaan perkuatan dengan jenis ini menjadi suatu hal yang sangat jarang dilakukan pada konstruksi geoteknik. Timbunan pada umumnya hanya mencapai 8-20 meter saja. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menentukan konfigurasi geogrid dan gabion yang kuat menopang timbunan setinggi 37 meter, dan memiliki faktor keamanan yang cukup terhadap beban statik dan pseudostatik. Untuk gabion mengacu pada SNI 03-0090-1999. Timbunan yang besar akan memiliki deformasi permanen ketika diberikan beban siklik gempa, sehingga harus diperhitungkan. Perhitungan manual dilakukan untuk mencari spacing dan panjang geogrid melalui konsep perhitungan tekanan lateral dan friksi. Perhitungan ketahanan atau keamanan dihitung dengan metode yaitu Element Hingga (PLAXIS 2D). Perhitungan Newmark Deformation dimulai dengan pembuatan Artificial Ground Motion spesifik untuk Sulawesi Selatan, dan mencari nilai percepatan gempa kritis sehingga didapatkan permanent deformation. Kategori desain Seismik mengacu pada SNI 1726-2012. Analisis deformasi diperhitungkan, kemudian menghitung mekanisme kedua material Geogrid dan Gabion. Analisis gaya internal geogrids dilakukan dengan melihat gaya maksimum yang dapat diterima per meter dibandingkan dengan gaya dalam pada PLAXIS 2D. Keluaran dari permodelan adalah konfigurasi geogrids dan gabion yang memiliki faktor keamanan diatas 1.5 untuk kondisi statik dan 1.1 untuk kondisi pseudostatik. Dari hasil perhitungan, didapatkan geogrid sepanjang 878 meter, dengan Gabion 42 dan permanent deformation 0.865 cm.Kata Kunci : geogrids and gabion, deformation, artificial ground motion, embankments tinggi